Hello Guys!!
Senang rasanya bisa bertemu kembali dengan kalian semua! Kembali ke Tanah Air tercinta! Saya sudah tidak sabar ingin berbagi pengalaman dengan kalian semua. "Life is a long Journey, isn't it?" Memang hidup ini merupakan sebuah perjalanan yang sangat panjang dan dipenuhi dengan berbagai macam tantangan. Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati hidup ini. Mencoba menjadi backpacker untuk pertama kalinya pergi ke negeri-negeri asing yang ramai dikata orang. I love travelling! It's a lot of fun!!
Saya mengawali perjalanan dengan menggunakan pesawat Air Asia menuju ke negara pertama, yaitu Thailand yang biasa disebut dengan Negeri Gajah Putih. Thailand memang sebuah negara yang memiliki panorama pantai-pantai yang eksotis dan menawan dengan ombak yang begitu tinggi. Tidak hanya itu, Thailand juga banyak terdapat kuil-kuil dan stupa-stupa candi yang megah karena mayoritas penduduk di negara ini beragama Buddha. Tidak salah, Thailand menjadi destinasi yang banyak dikunjungi para wisatawan mancanegara atau turis asing dari berbagai negara di belahan dunia. 
Tapi sayang, saya tidak bisa pergi ke Bangkok yang merupakan ibukota dari negara ini karena sekitar bulan Mei 2010 yang lalu sedang ada global warning dari seluruh dunia terhadap Bangkok. Pada waktu itu, Bangkok sedang dilanda kerusuhan besar-besaran oleh massa pendukung Kaus Merah yang mendukung mantan perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra agar kembali menjabat. Memang pada masa pemerintahannya, semua rakyat lapisan menengah ke bawah terjamin kesejahteraan hidupnya dan negara ini berkembang pesat. Karena masalah ini, saya memutuskan untuk memindahkan rute perjalanan saya ke Phuket. Daerah ini saya pilih karena tidak terlalu terpengaruh dengan keributan yang terjadi di Bangkok. Di Phuket, saya menginap di tempat penginapan yang lumayan dan harganya terjangkau kantong(nego jg bisa). Nama tempatnya Lub Sbuy Guest House yang ada di Jalan Phang-Nga yang terletak di pusat kota Phuket dan tidak jauh dari Phuket Bus Terminal. Walaupun tempatnya di pinggir jalan, tetapi lumayan bagus dan bisa menjadi tempat untuk para backpacker menginap. Di sini juga ditawarkan berbagai jenis kamar. Banyak pasar malam yang menjual barang murah-murah. Saya pun tidak mau ketinggalan berburu barang murah khas Thailand untuk dijadikan suvenir buat orang di rumah. Transportasi di Phuket juga tidak susah kok? Banyak bus lokal atau yang biasa disebut Songtaew,tuk-tuk (kendaraan yang mirip bajaj kalo di Jakarta).
Tapi sayang, saya tidak bisa pergi ke Bangkok yang merupakan ibukota dari negara ini karena sekitar bulan Mei 2010 yang lalu sedang ada global warning dari seluruh dunia terhadap Bangkok. Pada waktu itu, Bangkok sedang dilanda kerusuhan besar-besaran oleh massa pendukung Kaus Merah yang mendukung mantan perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra agar kembali menjabat. Memang pada masa pemerintahannya, semua rakyat lapisan menengah ke bawah terjamin kesejahteraan hidupnya dan negara ini berkembang pesat. Karena masalah ini, saya memutuskan untuk memindahkan rute perjalanan saya ke Phuket. Daerah ini saya pilih karena tidak terlalu terpengaruh dengan keributan yang terjadi di Bangkok. Di Phuket, saya menginap di tempat penginapan yang lumayan dan harganya terjangkau kantong(nego jg bisa). Nama tempatnya Lub Sbuy Guest House yang ada di Jalan Phang-Nga yang terletak di pusat kota Phuket dan tidak jauh dari Phuket Bus Terminal. Walaupun tempatnya di pinggir jalan, tetapi lumayan bagus dan bisa menjadi tempat untuk para backpacker menginap. Di sini juga ditawarkan berbagai jenis kamar. Banyak pasar malam yang menjual barang murah-murah. Saya pun tidak mau ketinggalan berburu barang murah khas Thailand untuk dijadikan suvenir buat orang di rumah. Transportasi di Phuket juga tidak susah kok? Banyak bus lokal atau yang biasa disebut Songtaew,tuk-tuk (kendaraan yang mirip bajaj kalo di Jakarta).
Saya hanya 3 hari di Phuket. Perjalanan saya teruskan ke daerah Phang Nga. Daerah ini terkenal dengan panorama batu-batu kapur yang menjulang tinggi yang membentuk gugusan kepulauan. Yang terkenal adalah James Bond Island. Saya menggunakan perahu untuk berkeliling melihat-lihat batu-batu itu yang berdiri tegak menjulang tinggi. Bentuk-bentuk mereka juga sangat unik dan indah dipandang mata. Ada beberapa batu yang dinamai menurut bentuknya yang menarik seperti, Buddha tertidur (The Sleeping Buddha), perahu, kepala Buddha,dll. Ketika melihat semua hal-hal ini, saya sangat takjub dan terheran-heran dibuatnya. Saya jadi berpikir betapa luar biasanya karya Sang Pencipta!! Saya ingin menikmati lebih banyak lagi hal-hal yang menakjubkan lainnya. Saya tidak sabar mengunjungi tempat-tempat menarik lainnya.....
Sekian dulu yaa ceritanya...... Sampai jumpa!! Next is Malaysia.... Don't ever miss it!!
